Rumah Joglo adalah bangunan tradisional khas dari suku Jawa. Rumah ini memiliki ciri khas arsitektur yang sangat unik dan berbeda dari rumah modern. Namun, justru itulah yang membuat arsitektur rumah ini jadi sangat berbeda dan patut diacungi jempol.
Ciri khas rumah ini, yaitu ada di filosofi penataan rumah dan juga di ruangan-ruangannya yang memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa memahami artikel di bawah ini.
Rumah tradisional Jawa ini memiliki ciri khas dan filosofi tersendiri dalam pembangunannya. Anda bisa memahaminya lebih dalam dengan membaca artikel ini.
Rumah jenis ini memiliki pengaturan yang menyesuaikan filosofi Jawa. Selain itu, rumah ini juga dihias dengan berbagai ukiran kayu yang unik. Kalau Anda berkunjung ke bangunan joglo, perbedaan arsitektur bangunan ini dengan bangunan modern akan lebih terasa.
Rumah adat ini memiliki pintu yang sengaja dibangun di tengah bangunan. Pintu ini dibangun agar sejajar dengan ruangan-ruangan di bagian belakangnya sehingga akan membentuk keserasian yang apik.
Pager mangkok adalah pagar rumah yang terbuat dari tanaman luar rumah atau perdu. Pager mangkok ini memiliki tinggi yang tidak terlalu tinggi sehingga dapat memberi ruang interaksi sosial dengan tetangga.
Empat tiang penyangga utama ini juga disebut dengan Soko Guru. Tiang ini bekerja dengan saling menopang satu sama lainnya sehingga akan lebih kokoh untuk sistem bangunan.
Keunikan lainnya, yaitu adanya teras yang terbilang cukup luas. Teras rumah adat ini juga dikenal tidak menggunakan sekat yang dirasa unik dan berbeda dengan rumah zaman sekarang.
Tiap ruangan di rumah Joglo ini memiliki fungsi yang berbeda. Kalau penasaran, Anda bisa membaca informasinya seperti ini ya.
Pendopo adalah simbol perlindungan dan juga tempat para penguasa bersosialisasi dengan para bawahan dan juga abdi dalem.
Bangunan ini ada di belakang pendopo dan juga berfungsi untuk pembatas ruang pendopo dan dalem. Biasanya ruangan ini digunakan untuk menyambut tamu atau acara lainnya.
Bangunan ini adalah tempat bagi kamar tidur atau yang dinamakan senthong. Lantai di ruangan dalem ageng biasanya lebih tinggi daripada di pendopo dan pringgitan.
Selanjutnya, yaitu bagian senthong. Ruangan ini adalah bagian privat dari rumah adat joglo. Senthong dibagi menjadi tiga, yaitu bagian kanan untuk ayah, bagian kiri untuk ibu dan anak-anaknya, serta bagian tengah untuk keperluan meditasi.
Selanjutnya ada ruangan gandhok yang berada di sisi kanan dan kiri dari ruangan pendopo. Biasanya, ruangan ini digunakan untuk kamar anak yang sudah mulai tumbuh dewasa atau ruang tidur untuk tamu. Untuk anak laki-laki ada di bagian kanan dan untuk perempuan ada di sebelah kiri.
Bagian rumah ini adalah pawon atau pekiwan. Pawon ada di belakang gandhok kiri. Ruangan ini adalah untuk tempat memasak dan menyambut tetangga. Di sebelahnya ada sumur dan juga kamar mandi.
Itulah dia penjelasan mengenai ciri khas dan juga nama ruangan di dalam rumah joglo. Arsitektur tradisional seperti ini harus selalu dijaga dan dilestarikan dengan baik. Kalau Anda tertarik dengan bidang properti, silahkan menghubungi jasa konsultasi www.makelarumah.com untuk info dan saran mengenai bangunan rumah.